Jenglot bertubuh ular dan berkepala mirip manusia yang ditemukan Mbah Lamidi, warga Desa Ngadiluhur, Kecamatan Balen, Bojonegoro, tiba-tiba lenyap. Warga desa kemarin gempar bertanya-tanya, ke mana perginya makhluk aneh yang akan dipamerkan Sabtu besok itu. Saat dikunjungi beberapa anggota Polwil Bojonegoro, makhluk aneh itu tidak menampakkan diri. Ada yang menduga, jenglot yang ditemukan di sungai dekat rumah Mbah Lamidi tersebut ngambek karena akan dipertontonkan kepada khalayak.
Menurut Kepala Desa Ngadiluhur H Dianto, dia bersama beberapa anggota Polwil Bojonegoro sekitar pukul 11.00 kemarin mendatangi rumah Mbah Lamidi guna melihat jenglot. Namun, saat itu hanya terlihat kain udeng (ikat kepala) warna hitam dan kain songket yang dipakai membungkus jenglot. “Dia (jenglot) tidak bersedia menampakkan diri saat tadi saya datangi bersama beberapa orang dari Polwil Bojonegoro,” kata Dianto.
Setelah dirundingkan dengan Mbah Lamidi, katanya, memang demikian ini ciri jenglot. Dia juga merupakan makhluk yang bisa ngambek kalau melihat keadaan tidak seperti yang diinginkanya. “Mungkin dia tidak mau menampakkan diri karena sehari sebelumnya difoto menggunakan blitz. Dan, saat akan dilihat lagi, dia ngambek hingga tak mau menampakkan dirinya lagi," ujarnya. Selain itu, bisa jadi jenglot tersebut juga ngembek karena tahu bahwa dirinya akan dipertontonkan secara umum,” tambahnya.
Namun, Dianto serta Mbah Lamidi yakin bahwa Jenglot tersebut masih ada di tempat itu. Hanya saja, untuk sementara tidak bisa dilihat secara kasat mata. "Kan, tidak semua orang bisa melihat makhluk seperti ini. Jadi, kejadian ini sangat wajar. Yang pasti, Jenglot itu masih ada di sana," sambung Kades.
Melihat kondisi ini, Kades Dianto mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya tidak bisa memastikan rencana pertontonan secara umum jenglot bertubuh ular itu pada Sabtu (16/5) besok, seperti yang sudah direncanakan. Alasanya, kondisi jenglot sedang tidak stabil alias masih tidak bersedia menampakkan diri.
“Terus apa yang akan kita pertontonkan kalau dia tidak menampakkan diri. Tapi, kalau ternyata hari ini dia sudah kembali menampakkan diri, pameran masih sangat mungkin untuk dilanjutkan,” ungkapnya.
Menurut Mbah Lamidi, tidak nampaknya jenglot itu merupakan hal biasa. Karena makhluk tersebut juga merupakan makhluk gaib yang terkadang bisa dilihat oleh manusia. "Memang seperti ini sifatnya. Dia juga bisa nampak dan bisa juga tidak nampak saat dilihat dengan kasat mata. Tapi untuk jenglot ini masih berada di tempatnya, hanya saja untuk sementara tidak bersedia menampakkan dirinya," ungkap Mbah Lamidi.
Terkait tidak bersedianya jenglot menampakkan diri padahal sudah dipersiapkan untuk pameran secara umum, pihak kepolisian juga mengaku sudah mendengarnya. Kabag Ops Polres Bojonegoro Kompol Suhariyono mengaku sudah mendapat kabar tentang jenglot yang tidak menampakkan diri. "Kami sudah mendengarnya. Saat ini kami masih melakukan koordinasi atas permasalahan tersebut," jawab perwira yang sudah sempat melihat secara langsung makhluk aneh tersebut.
Menurut Kepala Desa Ngadiluhur H Dianto, dia bersama beberapa anggota Polwil Bojonegoro sekitar pukul 11.00 kemarin mendatangi rumah Mbah Lamidi guna melihat jenglot. Namun, saat itu hanya terlihat kain udeng (ikat kepala) warna hitam dan kain songket yang dipakai membungkus jenglot. “Dia (jenglot) tidak bersedia menampakkan diri saat tadi saya datangi bersama beberapa orang dari Polwil Bojonegoro,” kata Dianto.
Setelah dirundingkan dengan Mbah Lamidi, katanya, memang demikian ini ciri jenglot. Dia juga merupakan makhluk yang bisa ngambek kalau melihat keadaan tidak seperti yang diinginkanya. “Mungkin dia tidak mau menampakkan diri karena sehari sebelumnya difoto menggunakan blitz. Dan, saat akan dilihat lagi, dia ngambek hingga tak mau menampakkan dirinya lagi," ujarnya. Selain itu, bisa jadi jenglot tersebut juga ngembek karena tahu bahwa dirinya akan dipertontonkan secara umum,” tambahnya.
Namun, Dianto serta Mbah Lamidi yakin bahwa Jenglot tersebut masih ada di tempat itu. Hanya saja, untuk sementara tidak bisa dilihat secara kasat mata. "Kan, tidak semua orang bisa melihat makhluk seperti ini. Jadi, kejadian ini sangat wajar. Yang pasti, Jenglot itu masih ada di sana," sambung Kades.
Melihat kondisi ini, Kades Dianto mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya tidak bisa memastikan rencana pertontonan secara umum jenglot bertubuh ular itu pada Sabtu (16/5) besok, seperti yang sudah direncanakan. Alasanya, kondisi jenglot sedang tidak stabil alias masih tidak bersedia menampakkan diri.
“Terus apa yang akan kita pertontonkan kalau dia tidak menampakkan diri. Tapi, kalau ternyata hari ini dia sudah kembali menampakkan diri, pameran masih sangat mungkin untuk dilanjutkan,” ungkapnya.
Menurut Mbah Lamidi, tidak nampaknya jenglot itu merupakan hal biasa. Karena makhluk tersebut juga merupakan makhluk gaib yang terkadang bisa dilihat oleh manusia. "Memang seperti ini sifatnya. Dia juga bisa nampak dan bisa juga tidak nampak saat dilihat dengan kasat mata. Tapi untuk jenglot ini masih berada di tempatnya, hanya saja untuk sementara tidak bersedia menampakkan dirinya," ungkap Mbah Lamidi.
Terkait tidak bersedianya jenglot menampakkan diri padahal sudah dipersiapkan untuk pameran secara umum, pihak kepolisian juga mengaku sudah mendengarnya. Kabag Ops Polres Bojonegoro Kompol Suhariyono mengaku sudah mendapat kabar tentang jenglot yang tidak menampakkan diri. "Kami sudah mendengarnya. Saat ini kami masih melakukan koordinasi atas permasalahan tersebut," jawab perwira yang sudah sempat melihat secara langsung makhluk aneh tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar